PESONA KAIN NUSANTARA, KEINDAHANNYA BIKIN MATA NGGAK BERKEDIP (BAG.2)

27 Aug 2018   Ku Ka   Saatnya Lokal   Dibaca : 2335 kali.
Pesona Kain Nusantara, Keindahannya Bikin Mata Nggak Berkedip (Bag.2)

Pesona Kain Nusantara hadir kembali. Kita masuk ke bagian dua, yuk! Melalui artikel ini, kita akan mengulas lebih lanjut kain-kain yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai warisan budaya tak benda. Check kain-kain cantik yang mempesona dari Indonesia berikut, yak! #SaatnyaLokal


Kain Cual (Bangka Belitung)


Foto: instagram.com/birgiputri
 

Kain ini merupakan kain tenun tradisional khas Bangka Belitung. Menggunakan sistem tenun ikat dengan susunan motif corak penuh (Penganten Bekecak), dan motif ruang kosong (Jande Bekecak). Motif-motif yang terkenal diantaranya adalah motif burung hong, naga bertarung, kembang gajah, dan bunga cina yang merupakan perpaduan budaya Tionghoa dan Nusantara. Memang syantik!


Songket Palembang (Sumatera Selatan)


Foto: Vienna Gallery


Kain Songket Palembang memiliki kesan mewah dan megah, sering dijadikan kain bawahan kebaya dan selendang. Sekarang nggak cuma jadi bawahan, tetapi kain Songket Palembang juga kece banget dijadikan gaun. Cuss ke pesta sama calon suami, dijamin lelaki lain pengin ngerebut kamu dari doi!


Tapis (Lampung)


Foto: mahligai-indonesia.com


Kamu pernah datang ke acara pernikahan adat etnis Lampung? Kamu dapat melihat kain Tapis ini pada pakaian pengantin. Coraknya yang indah dengan warna keemasan. Kain Tapis memiliki filosofi tentang keselarasan lingkungan hidup serta dengan Sang Pencipta Alam Semesta. Dengan kain Tapis, kita tepis pelakor (perebut laki orang red.)


Tenun Ikat Inuh (Lampung)


Foto: Lampung Traveller - Blogger


Kain ini dikenal oleh masyarakat pesisir Lampung seperti Krui dan Liwa. Kata Inuh berasal dari kata induh yang berarti tidak tahu. Pada motif Kain tenun ikat Inuh terdapat perpaduan dua budaya yakni Tiongkok dan India karena dulu di sana merupakan tempat persinggahan para pedagang dari Tiongkok dan India.


Maduaro (Lampung)
 

Foto: tulangbawangkab.go.id
 

Maduaro adalah selendang penutup kepala dengan teknik sulam masyarakat Menggala. Berawal dari nenek moyang masyarakat Menggala yang menunaikan ibadah haji di Mekkah pada abad ke-18. Serta pedagang dari Gujarat India yang menjual kain sejenis kepada masyarakat Menggala, sehingga motif yang berkembang dipengaruhi motif dari Hindustan. Cantik ya kainnya.


Sulam Usus (Lampung)
 

Foto: instagram.com/stellakiranas


Sulam usus ini merupakan teknik menyulam yang membutuhkan waktu yang lama namun sepadan dengan hasilnya. Pada awalnya teknik Sulam Usus ini hanya berupa ‘bebe’ atau untuk penutup bagian dada para wanita dan penari upacara adat.  Hingga saat ini beragam motif telah dihasilkan. Sangking cantik dan sulitnya pembuatan Sulam Usus ini, Ku Ka mau banget memilikinya namun sayang pundi-pundi cekak. Siapa yang mau beliin Ku Ka, nih?


Foto sampul: instagram.com/birgiputri



(Frans Palangan)

Comments
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.