PESONA KAIN NUSANTARA, KEINDAHANNYA BIKIN MATA NGGAK BERKEDIP (BAG.4)

17 Sep 2018   Ku Ka   Saatnya Lokal   Dibaca : 2145 kali.
Pesona Kain Nusantara, Keindahannya Bikin Mata Nggak Berkedip (Bag.4)

Saatnya kita terbang ke Borneo atau Kalimantan. Dengar kata Kalimantan apa yang terlintas di pikiranmu? Pulau eksotis terbesar ketiga di dunia ini kaya akan budaya dan adat istiadat. Penasaran dengan kecantikan kain-kain khas Kalimantan? Telusuri kecantikannya lewat artikel ini.


Songket Sambas (Kalimantan Barat)
 

Foto: instagram.com/eyasongketsambas


Songket Sambas merupakan seni tradisi dari Melayu Sambas. Telah ada sejak Sultan Sulaiman memerintah di kerajaan Sambas. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan kerajaan Sambas dan kain antik yang dimiliki oleh masyarakat Sambas. Dahulu pengrajin membuat Songket Sambas, hanya berupa kain, selendang, namun saat ini telah bervariasi seperti hiasan dinding dalam bentuk kaligrafi atau motif kain, peci, syal, dasi, sajadah, bahan baju untuk laki-laki dan wanita.


Tenun Ikat Dayak/Sintang (Kalimantan Barat)


Foto: instagram.com/galerikainpantangsintang
 

Tenun Ikat cantik dengan warna-warna cerah ini dibuat menggunakan pewarnaan alami dari tumbuh-tumbuhan. Dalam proses pewarnaan kain tenun biasanya seorang penenun suku Dayak harus mengenakan kain adat berbentuk tating untuk menghormati leluhur atau nenek moyang mereka. Tenun ikat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni Kebad dan Kumbu. Tenun ikat Kebad berukuran agak kecil dan hanya dapat dibentuk menjadi busana wanita dan anak-anak, sedangkan Tenun ikat Kumbu berukuran lebih besar sehingga dapat dibentuk menjadi busana baik pria, wanita maupun anak-anak. Kainnya cantik seperti foto modelnya ya?


Tenun Corak Insang Kota Pontianak (Kalimantan Barat)


Foto: instagram.com/gilanganugrahprasetya


Corak insang ini memiliki motif yang sederhana seperti riak-riak sungai dan insang ikan. Tahukah kamu bahwa dibalik motif sederhana tersebut, tersimpan benang merah Kota Pontianak dan kearifan lokal masyarakat suku Melayu di pesisir Sungai Kapuas. Dahulu masyarakat tepi Sungai Kapuas yang menenun mendapatkan inspirasi dari bentuk insang ikan dan riak sungai yang tenang. Cobain pakai!


Ulap Doyo (Kalimantan Timur)


Foto: instagram.com/artventure_id


Tenun Ulap Doyo merupakan salah satu wujud ekspresi dari keyakinan masyarakat suku Dayak Benuaq, di Kalimantan Timur. Tenun Doyo dapat digunakan oleh laki-laki maupun perempuan dalam acara adat, tari-tarian, dan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Tenun Doyo yang dikenakan sehari-hari berwarna hitam, sedangkan Tenun Doyo yang berwarna-warni dan bermotif digunakan dalam upacara-upacara adat. Penggunaan motif dan ragam hias memiliki nilai estetika dan nilai fungsional yang bersifat rohaniah.


Sarung Tenun Samarinda (Kalimantan Timur)
 

Foto: instagram.com/anunghayani


Pada awalnya kerajinan Sarung Tenun Samarinda pada dibawa oleh perantau Bugis dari Sulawesi yang tinggal di pesisir sekitar Sungai Mahakam, Kampung Pamanah, Samarinda Seberang. Meski berada di tanah perantauan, para wanita Bugis tidak melupakan tradisinya. Sambil mengasuh anak dan menunggu suami pulang bekerja, mereka memanfaatkan waktu untuk menenun sarung. Yang khas dari Sarung Tenun Samarinda ini adalah motif kotak-kotaknya. Saat lagi jalan-jalan ke Samarinda jangan lupa beli Sarung Tenun ini sebagai buah tangan, ya!


Sasirangan (Kalimantan Selatan)
 

Foto: instagram.com/karindangan_sasirangan


Sasirangan merupakan kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan. Yang unik dari pembuatan kain ini adalah proses pewarnaan rintang dengan menggunakan bahan perintang seperti tali, benang atau sejenisnya menurut corak-corak tertentu. Corak didapat dari teknik-teknik jahitan dan ikatan yang ditentukan oleh beberapa faktor, selain dari komposisi warna dan efek yang timbul antara lain jenis benang/jenis bahan pengikat. Cantik banget ya. Cocok dibuat gaun atau kemeja, nih!


Wah, jadi pengen borong semua kain-kain cantik dari Kalimantan. Nantikan juga yang kain-kain selanjutnya yang nggak kalah kece badai dari Indonesia bagian Timur.


Foto sampul: Indonesia Kaya

Comments
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.