KOPI TULI, KOPI PENEMBUS KETERBATASAN TEMAN TULI

27 Apr 2019   Ku Ka   Ku Ka Sosial   Dibaca : 2242 kali.
Kopi Tuli, Kopi Penembus Keterbatasan Teman Tuli

Hai Lokalovers,

 

Jumat, 26 April 2019 Ku Ka mendapat kesempatan berharga untuk menghadiri acara pemutaran dan diskusi film “Rumah Siput” yang diinisiatori oleh Pamflet Generasi, organisasi anak muda yang bekerja untuk pendidikan dan pemberdayaan hak asasi manusia anak muda. Pamflet bekerjasama dengan Gerkatin (Gerakan Tuna Rungu Kesejahteraan) dan Sedap Films untuk membuat rangkaian program terkait kesempatan bekerja anak muda tuli. “Rumah Siput” yang identik dengan rumah pendengaran sendiri merupakan sebuah film dokumenter yang mengisahkan Putri Santoso, sebagai sosok tunarungu yang berhasil menembus keterbatasannya dengan mendirikan Kopi Tuli bersama dua sahabatnya. Diselenggarakan di Galeri Indonesia Kaya, pemutaran dan diskusi film Rumah Siput dipadati oleh teman tuli ataupun teman dengar dari berbagai kalangan.


Film Rumah Siput diawali dengan menceritakan bagaimana Putri diketahui memiliki keterbatasan mendengar pada umur satu tahun. Sejak saat itu Putri dan Orang Tuanya dipertemukan dengan kendala-kendala menjalani pertumbuhannya. Dari mulai sulitnya mencari Sekolah Dasar yang bersedia menerima Putri sebagai murid, pergaulan sekolah dan kuliah, hingga sulitnya Putri mencari pekerjaan.


Pada tahun 2015, Putri melamar lebih dari 500 lowongan pekerjaan melalui surat elektronik. Hingga suatu waktu sebuah perusahaan memanggil Putri untuk melalui tahap interview. Inipun tidak berjalan mulus, setelah mengetahui Putri merupakan seorang tunarungu, perusahaan tak lagi memberikan kabar.



Ternyata tidak hanya Putri, dua sahabat lainnya mengalami hal yang sama, “Memang kenyataannya masih begitu, Anak Muda Tuli tidak memiliki peluang yang banyak untuk masuk dunia kerja. Sampai di tahun 2017, saya bersama dua sahabat saya terpikir untuk membuat sebuah usaha. Yang akhirnya mengacu pada hobi salah satu sahabat saya terhadap dunia perkopian. Lahirlah Kopi Tuli.” cerita Putri dalam diskusi film.


Kopi Tuli merupakan tempat menyesap kopi yang menyajikan berbagai macam kopi dan cemilan ringan seperti kedai kopi pada umumnya. Hanya saja Kopi Tuli memiliki nilai berharga lainnya, tempat ini bukan hanya menjadi tempat menyicip kopi, melainkan juga menjadi wadah interaksi teman tuli dengan teman bicara. Seluruh pekerja Kopi Tuli  merupakan anak muda tuli dan nyatanya mereka mampu mengerjakan tugasnya sama seperti teman-teman pada umumnya.
 


“Kendala terbesar teman tuli dalam dunia pekerjaan mungkin ada pada cara berkomunikasi, namun sebenarnya bisa terjawab dengan mental yang kuat dan konfirmasi antara teman tuli dan lingkungannya. Fasilitas apa yang bisa disediakan untuk menjawab kendala tersebut, selebihnya semua sama.” Ujar perwakilan Gerkatin.


Hal serupa juga disampaikan oleh Ilun dari Sedap Films sebagai Sutradara Rumah Siput begitu ditanya kendala di lapangan, “Tidak ada kendala berarti, kita punya penterjemah bahasa isyarat, selebihnya berjalan lancar bahkan atmosfernya sangat baik. Komunikasi mereka kompleks, tapi masing-masing memiliki pengertian yang luar biasa, seperti memiliki cara sendiri untuk menciptakan komunikasi.”


Melalui Kopi Tuli, Putri telah menembus keterbatasan. Bukan hanya keterbatasan dirinya, melainkan keterbatasan teman tuli lainnya. Kopi Tuli menjadi bukan hanya sekedar kopi, tapi menjadi sebuah pembuktian bahwa anak muda tuli bisa mewujudkan mimpinya bahkan mungkin lebih dari teman lainnya.


Yuk! Terus dukung usaha anak muda lokal apapun keterbatasannya. #saatnyalokal


Stephanie Edelweiss

Comments
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.