KU KA RAIH PENGHARGAAN THE MOST EXPERIENTIAL DIGITAL BRAND CAMPAIGN PADA PROGRAM #TANGANBERCERITA

17 May 2019   Ku Ka   Kabar Ku Ka   Dibaca : 2293 kali.
Ku Ka Raih Penghargaan The Most Experiential Digital Brand Campaign pada Program #tanganbercerita

Suatu kebanggaan ketika brand Ku Ka bersama dengan brand-brand ternama lainnya mendapatkan penghargaan dari MIX (Marketing Communication) dan SWA untuk setiap kerja keras berkreasi membangun sebuah campaign.



Puncak Penganugerahan Penghargaan pada tanggal 8 Mei 2019 bertempat di Annex Building Thamrin Jakarta. Diawali sambutan oleh Bapak Kemal Gani selaku Pemimpin Redaksi Majalah SWA serta sharing terkait perkembangan suatu brand di masa kini.



Ku Ka berhasil meraih penghargaan The Most Experiential Digital Brand Campaign untuk program #tanganbercerita photo challenges yang diselenggarakan pada tahun 2018. Campaign tersebut digagas sebagai rangkaian event tahunan Ku Ka yakni The Local Market Fall Edition. Ku Ka berada pada urutan ke-5 dengan total score 4.06 setelah brand Acer, Unilever Indonesia, Ovo, Go-Pay by Go-jek.



Kompetisi foto #tanganbercerita adalah tantangan untuk mengunggah foto tangan yang sedang berkarya atau berkreasi sebagai tanda apresiasi terhadap produk lokal. Para peserta #tanganbercerita berasal dari berbagai bidang pekerjaan.


Beberapa cerita dari hasil kompetisi #tanganbercerita:


"Mencipta Mahakarya"



Sebagai sebuah karya seni, batik tulis memang dihasilkan dari sebuah proses panjang yang membutuhkan kreativitas tinggi sejak membuat sketsa, mencanting, mewarnai, meluruhkan cairan malam sampai dengan pengeringan.


Bahwa batik/ membatik identik dengan tua/ wanita tua sudah saatnya harus dihapuskan. Jika generasi muda tidak mau belajar dan menekuni, maka batik hanya akan tinggal catatan sejarah yang membanggakan. Diantara mereka yang peduli adalah anak muda yang bernama Dwi dari kota Batu, Jawa Timur. Ketika ditemui di sanggar kerjanya, dia terlihat sedang serius menggoreskan canting untuk mengalirkan cairan malam di setiap bentuk sketsa yang telah dibuatnya. Mari lestarikan batik sebagai Mahakarya Bangsa Indonesia yang telah diakui dunia.


"Proses Pembuatan Tas anyaman Noken"



Noken adalah tas tradisional khas masyarakat Papua, tas multifungsi yang terbuat dari serat atau kulit kayu. Noken telah tercantum dalam daftar UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Badan Pendidikan, keilmuan dan kebudayaan PBB pada tahun 2012 sebagai salah satu karya tradisional dan Warisan Kebudayaan Dunia.
 

Pembuatan Noken bagi masyarakat Papua tidak hanya untuk digunakan sehari-hari melainkan untuk dijual dan hasilnya dapat digunakan untuk meningkatkan roda perekonomian para pengrajin.



Ku Ka menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi seluruh pihak yang terlibat dan semoga penghargaan ini dapat memberi energi tersendiri untuk setiap tangan-tangan yang bercerita memajukan produk lokal di Indonesia. Terus dukung pengrajin produk lokal indonesia. Sudah saatnya produk-produk lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri.


#saatnyalokal

#tanganbercerita



(Frans Palangan)

Comments
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.